Sabtu, 26 Januari 2013

Takut Patok Tanah Hilang, Korban Banjir Tolak Dievakuasi


Sabtu, 26 Januari 2013 13:16 wib wib
il
il
JAKARTA - Kendala yang dihadapi petugas maupun relawan dalam mengevakuasi yakni ketika korban menolak dipindahkan ke pengungsian karena lebih mementingkan harta.

Ketua Tanggap Bencana (Tagana) Provinsi Jawa Barat Dedi Tujana, menceritakan saat dia bersama tim akan mengevakuasi warga di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, kebanyakan mereka menolak beralasan takut kehilangan patok tanah hilang.

"Kebanyakan seperti Jawa Barat, mereka menolak pindah karema orang tua sejak dulu tinggal di sana. Di Muara Gembong kami evakuasi takut harta bendanya hilang," kata Dedi, saat Polemik Sindo Radio dengan tema 'Bencana Alam Mengancam', di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2013).

Menurutnya, warga harus segera diberikan sosialisasi dan pemahaman kalau dalam bencana bisa mengancam nyawa dan keluarga. "Kalau mereka sudah diberikan akan mengancam nyawa dan keluarga, masa tidak mau pindah," ujarnya.

Sementara, Direktur Jenderal (Dirjen) Linjamsos Kementrian Sosial (Kemensos) Andi ZA Dulung, menuturkan untuk mengatasi korban yang tidak mau pindah, pihaknya terpaksa mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji.

"Makanan siap saji yang sangat diperlukan mereka, karena kebutuhan lain masih dapat terpenuhi," tuturnya.

"Untuk korban di pengungsian kami lebih menyiapkan selimut, pakaian dan makanan," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar